Rabu, 01 Februari 2012

Pengertian Tuhan

1. Tuhan itu apa?

Bang Imaduddin memberikan pengertian kata Tuhan, bahwa Tuhan berarti segala sesuatu yg paling kita cintai atau utamakan. Didunia ini tdk seorangpun yg tidak bertuhan, walaupun ada diantara kita yg menyebut dirinya atheis.Di dalam Alqu'ran tdk dijumpai kata atheis atau tdk bertuhan hanya kata kafir. Atheis tdk sama artinya kafir. Hal ini disebabkan karena sesungguhnya manusia tidak ada yg tidak bertuhan, semuanya bertuhan. hanya saja tuhannya ber-beda2. Mungkin saja tuhannya bukan Allah tetapi mungkin idiologi, ataukah politik, ekonomi, budaya. Mungkin juga tuhannya adalah leluhurnya ataukah hobbi misalnya olah raga,musik,nonton bola, facebook ataukah kecanduan merokok, narkoba. Jadi atheis itu tidak ada, mereka sebenarnya bertuhan tetapi Tuhannya bukan Allah. Iblis saja mengakui tuhan, bahkan kepercayaannya kepada tuhan melebihi kepercayaan "manusia biasa" karena iblis bisa berdialog dengan tuhan, tetapi iblis tidak taat atau membangkang. Disekitar kita banyak diantara kita yg secara tidak sadar mempertuhankan harta, jabatan atau karier, anak isteri. Kalo seorang muslim yg konsekwen dengan ikrar yg selalu diucapkan setiap saat berupa "sahadatain", maka tuhannya atau ilahnya tiada lain kecuali Allah. Hanya Allah yg paling dicintai, yang lainnya nomor dua. kalo sedang asyiik nonton bola,tiba waktu sholat,maka yg diutamakan sholat. Sekarang kita bisa introspeksi diri masing2, apakah tuhan kita se-benar2nya adalah ALLAH Azza Wajalla atau masih ada yg lain seperti harta, jabatan, hobbi, anak isteri, kesenangan dunia, politik dan sebagainya, Nau'dzubillaahi mindzalik.

2. Apah Tuhan itu banyak atau hanya satu ?
Pertanyaan yang sering timbul  adalah mengapa di dalam Al Qu'ran Tuhan sering menyebut dirinya "nahnu" atau "kami" dan pada ayat yang lain Dia menyebut dirinya "Anaa" atau "aku".
Menurut Prof Dr Quraisy Shyhab dalam suatu kesempatan tanyak-jawab dengan penulis, mengatakan bahwa perkataan "nahnu" atau "kami" dipakai bila Tuhan tidak terlibat langsung sendirian dalam suatu objek tetapi melibatkan mahlukNya, seperti ayat yang menyatakan bahwa "kamukah yang menurunkan hujan dari awan ataukah kami yang menurunkannya " (waqiah 69), untuk menurunkan hujan Tuhan tidak langsung dengan tangannya sendiri, tetapi melalui mahlukNya yang disebut matahari, awan, angin. Demikian pula firmanNya yg menyatakan bhw "kami telah menciptakan kamu tapi mengapa kamu tidak membenarkan (waqiah 57).Penciptaan tidak langsung tetapi melalui proses yang melibatkan ibu-bapak manusia dan malaikat. "Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan kami se kali2 tidak dapat dikalahkan" (waqiah 60). Kematian manusia melibatkan mahluk Tuhan lainnya "malaikat", penyakit dan sebagainya. ayat-ayat ini menandakan bahwa dalam objek tersebut Tuhan tidak sendirian melakukannya tetapi melibatkan mahlukNya. Berbeda dengan firman Allah yang menyatakan "Fa'buduunii" atau "sembahlah Aku" (thoha 14)," Anaa rabbuka" atau "Akulah Tuhanmu" (thoha 12), pengertian firman ini adalah Tuhan menginginkan tidak boleh melibatkan siapa-siapa dalam hal penyembahan, kecuali hanya diriNya sendiri, tidak ada yang boleh disembah selain Dia, tidak boleh melibatkan mahlukNya untuk sampai penyembahan itu kepadaNya, harus langsung. Tidakboleh ada Tuhan tandingan, hanya Dia sendirian, tidak ada yang menyamaiNya, tidak ada join bagiNya. Nah teman2 itulah penjelasan saya atas kedua firman Allah yang tersebut di dalam Al Qu'ran semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi yang belum memahaminya. Bagi senior2 saya yang jauh lebih mendalami hal ini, kritikan yang membangun sangat bermanfaat bagi kami. Semoga Allah meridhohi kita semua dan tetap memberikan petunjuk kejalan yang benar. Amin!!!!

Tidak ada komentar: