A. Paradigma diintroduksi oleh Thomas S. Kuhn dengan 2 pengertian
1.Sebagai totalitas konstelasi pemikiran, keyakinan, nilai, persepsi, dan teknik yang dianut oleh akademisi maupun praktisi disiplin ilmu tertentu yang mempengaruhi cara pandang realitas mereka.
2.Sebagai upaya manusia untuk memecahkan rahasia ilmu pengetahuan yang mampu menjungkirbalikkan semua asumsi maupun aturan yang ada.
Paradigma yang dimaksud oleh Kuhn adalah kesatuan gagasan yang diterima secara komitmen oleh suatu kesatuan masyarakat ilmuan, dalam suatu kurun waktu tertentu (Kuhn yang pertama mengintroduksi istilah ini kedalam konteks filsafat sains)(Lily Rasjidi 2003 : 103).
B. Scott memberikan juga 2 pengertian tentang paradigma, yaitu
a.Sebagai pencapaian yang baru, yang kemudian diterima sebagai cara untuk memecahkan
masalah, dan pola pemecahan masalah masa depan.
b.Sebagai kesatuan nilai, metode, ukuran dan pandangan umum yang oleh kalangan
ilmuan tertentu digunakan sebagai cara kerja ilmiah pada paradigma itu.
C. Mastermann mengemukakan 3 tipe pengertian paradigma, yaitu
1. Paradigma metafisik memerankan 3 fungsi, yaitu
a. memusatkan perhatian pada sesuatu yang ada dan yang tidak ada
b. memusatkan perhatian pada usaha penemuan tema sentral dari sesuatu yang ada.
c. berharap menemukan sesuatu yang sungguh-sungguh ada
2.Paradigma sosiologi bertolak dari kebiasaan nyata, keputusan gagasan yang
diterima, hasil nyata perkembangan ilmu pengetahuan, serta hasil perkembangan ilmu
pengetahuan yang diterima secara umum.
3.Paradigma Konstrak yaitu suatu konsep paradigma yang paling sempit dan nyata,
dibanding konsep di atas misalnya peranan paradigma dalam pembangunan reaktor
nuklir.
D. Robert Friedrichs merumuskan pengertian paradigma sbb.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang
menjadi pokok persoalan (subject matter) yang semestinya dipelajarinya
(a fundamental image a dicipline has of its subject matter)
E. George Ritzer mentensiskan pengertian paradigma yang dikemukakan oleh Kuhn,
Mastermann, Friedrichs sebagai pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa
yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang
ilmu pengetahuan (dicipline)
F. Lili Rasjidi membagi 3 unsur atas pengertian yang diberikan para ahli tersebut
diatas, yaitu
a. Sebagai pandangan mendasar sekelompok ilmuan, tentang
b. Objek ilmu pengetahuan yang seharusnya dipelajari oleh suatu disipin, dan
tentang
c. Metode kerja ilmiah yang digunakan untuk mempelajari objek itu.
Lili Rasjidi memberikan pengertian paradigma sebagai kesatuan gagasan dari suatu masyarakat sains tertentu, dalam kurun waktu tertentu yang dipegang teguh secara komitmen oleh masyarakatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar